Hidup yang tidak direnungkan adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi, demikian ungkapan yang dikemukakan oleh Filsuf besar Yunani, Socrates. Refleksi ini menjadi semacam panggilan bagi setiap orang untuk kembali masuk ke dalam diri dan melihat serentak merenungkan kembali seluruh proses dan tujuan keberadaanya.
Di lain pihak, upaya untuk merefleksikan kehidupan tidak semata-mata tertutup di dalam dirinya sendiri. Keterlibatan seluruh lingkungan dan relasi-relasi yang terbentuk di dalamnya ikut serta juga dalam proses refleksi tersebut. Refleksi diri semata-mata bukanlah pekerjaan personal melainkan juga kerja kolektif mengingat setiap orang ada, tumbuh dan berkembang dalam kenyataan yang kompleks pula. Demikian, hidup dihayati secara personal dalam dimensi komunal.
Dalam kerangka inilah buku ini hadir di depan anda sebagai bentuk bunga rampai yang dirajut oleh penulisvi penulis terpilih dengan tema dan perspektif yang khas di sekitar hidup dan karya pelayanan seorang imam di dalam Gereja dan di dalam masyarakat secara khusus sebagai bentuk keterlibatan bersama dalam merayakan perjalanan imamat Rm. Siprianus S. Senda yang memasuki usia 25 tahun.
Tulisan-tulisan semi-ilmiah yang tersaji di dalam buku ini, yang dipersembahkan oleh para pakar dan praktisi, tidak dimaksudkan sebagai karya ilmiah semata-mata tetapi lebih dari itu dimaksudkan untuk memberi pencerahan perihal kehadiran esensial dan eksistensial seorang imam di dalam masyarakat yang terus maju dan berubah. Dengan demikian, pembaca akan menemukan perspektif lain dari identitas dan kehadiran seorang imam yang terus bertumbuh dalam hidup dan pelayanan-Nya di dalam Gereja dan dunia.
[Penulis / Penyusun]
- Judul Buku : HIDUP IMAMDALAM LINTASANEVANGELISASIKENANGAN: 25 TAHUN IMAMAT RD SIPRIANUS S. SENDA
- Editor :Gabriel Irenius Benu & Joni Manhitu
- Halaman : 212 Halaman
- Ukuran Buku : 13cm x 19cm
- ISBN : —
Leave a Reply