GURINDUDENDAM

Sebagai sebuah institusi budaya yang berdiri sejak 2017, Suku Seni memang tidak memfokuskan diri semata pada bidang sastra, akan tetapi “puisi” selalu memberi nyawa bagi pergulatan kami dalam mencipta seni. Puisi menjadi “ruh” yang menggerakkan daya kreativitas kami. Karena kami—saya dan seluruh anggota Suku Seni—selalu percaya, kata-kata memiliki kekuatan “batin” untuk menggerakkan.

Maka dari itulah juga tema menjadi longgar dalam elastisitas memaknai dunia ke-Melayu-an. Pun ketika festival ini diberi nama “Sastra Melayu” adalah sebuah ikhtiar untuk membuka lembaran yang luas, untuk tidak berhenti pada satu lokus sempit, tapi justru memberi laluan bagi daya tafsir kita akan sejarah dan identitas kultural. Masa depan, ada di sana, pada bagaimana kita menengok masa lalu tidak sebagai tamu jauh, tapi sebagai suluh yang selalu sejalan seiringan.

Tentu, dalam arsiran ini Suku Seni punya misi; “sastra Melayu bagi Riau adalah gairah yang tiada terperikan.” Mungkin saja, ada yang berkata bahwa “sastra Melayu” telah selesai. Benar, ia selesai, tapi belum usai. Sebagai sebuah hasil dari peluh keramat para pujangga, karya sastra Melayu adalah sumbu yang siap dinyalakan dalam ruang gelap peradaban, oleh siapapun di zaman apapun, yang memiliki setitik api di dalam dirinya. Meskipun, selalu ada, yang tak mampu menyalakan sumbu itu karena api yang ia bawa bahkan tak cukup untuk sekedar menerangi dirinya sendiri.

Saya dan Suku Seni tentu berterima kasih kepada semua teman-teman yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan buku ini, baik yang puisinya terhimpun dalam buku ini maupun yang tidak. Kami terhukum oleh ruang yang cukup sempit untuk menampung sekian banyak puisi yang kami terima. Maaf. Selalu ada harapan bagi kami, untuk di tahun mendatang festival ini kembali hadir dan dapat membuka ruang lebih luas.

Secara khusus, kepada Badan Pengambangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, atas nama Suku Seni saya berterima kasih karena atas dukungannya selama 2 tahun terakhir ini, festival ini dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi.

[Penulis / Penyusun]

  • Judul Buku : GURINDUDENDAM
  • Penulis : Kurnia Effendi, dkk.
  • Halaman : 116 Halaman
  • Ukuran Buku : A5
  • ISBN : —

Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *